Penerimaan Pajak Capai 82,6% dari Target 2017

Hingga pertengahan Desember 2018, penerimaan pajak tercatat Rp 1.061 triliun

JAKARTA. Pemerintah mengaku berhasil mencapai 82,6% target penerimaan pajak sampai pertengahan Desember 2017 ini. Dengan target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar Rp 1.283,57 triliun, maka hingga pertengahan bulan ini merealisasikan penerimaan pajak sudah mencapai Rp 1.061 triliun.

Dengan realisasi tersebut, sampai akhir tahun 2017, pemerintah masih harus mengejar kekurangan penerimaan pajak sekitar Rp 222 triliun. “Penerimaan pajak sampai akhir November sekitar 76% dari target, tetapi sebenarnya kalau posisi minggu lalu sudah 82,6%,” ujar Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan, Senin (18/12).

Menilik realisasi penerimaan pajak hingga akhir November 2017 yang sebesar Rp 983,54 triliun atau 76,63% dari target, pertumbuhan penerimaan pajak tertinggi berasal dari penerimaan PPN dan PPnBM sebesar 15,19% dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 401,53 triliun. Sedangkan penerimaan pajak penghasilan justru tumbuh negatif 4,54% menjadi Rp 561,28 triliun

Menjelang akhir tahun, realisasi penerimaan pajak semakin deras masuk.

Atas realisasi penerimaan pajak ini, Robert bilang, sudah cukup baik. Sebab, secara rata-rata penerimaan pajak pada Desember cukup dominan dalam satu tahun. Oleh karena itu Robert masih yakin hingga akhir tahun 2017 realisasi penerimaan pajak tak akan banyak meleset dari targetnya.

“Kami sangat yakin dengan outlook realisasi 2017 ini walaupun tidak 100%, tapi membuat APBN mendarat dengan aman, dengan outlook defisit yang sesuai prediksi,” imbuh Robert.

Untuk mengejar target penerimaan pajak sampai tahun ini, Robert bilang, Ditjen Pajak akan meningkatkan kualitas dari upaya ekstensifikasi dan intensifikasi yang telah dilakukan.

Bisa capai 90%

Namun menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pemerintah tidak memiliki upaya khusus untuk mengejar target penerimaan pajak sampai akhir tahun. Menurutnya, upaya yang sudah dilakukan selama ini oleh Ditjen Pajak adalah mengidentifikasi penerimaan terhadap apa yang dianggap sebagai baseline, yaitu berdasarkan aktivitas ekonomi yang sudah teridentifikasi dan berapa yang diperoleh reguler.

Sri Mulyani bilang, extra effort memang sudah diidentifikasi oleh Ditjen Pajak sejak pertengahan tahun ini. “Ada amnesti pajak. Bagaimana basis data meningkat dan enforcement terutama dengan adanya PP 36/2017. Jadi, tidak ada yang disebut extra effort menjelang akhir tahun, tetapi kami sudah melakukan pemetaan dan kami akan lihat hasilnya,” jelasnya

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo bilang, penerimaan pajak Desember akan tinggi, terutama dalam dua minggu terakhir. “Ada setoran dari belanja APBN atau APBD yang belum semuanya masuk, termasuk PPN di akhir bulan,” ujarnya. Dengan tambahan itu maka Yustinus memperkirakan, hingga akhir 2017 peneri- maan pajak bisa mencapai 90% dari targetnya.

 

Sumber: Harian Kontan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *